SMART EDUCATION
KHUSUS MENGAJAR LES PRIVAT TINGKATAN :
SD
SMP
SMA
MATA PELAJARAN (KHUSUS) :
1. IPA 2. IPS 3. AKUNTANSI 4. MATEMATIKA 5. BIOLOGI 6. KIMIA 7. FISIKA 8. EKONOMI | 9. GEOGRAFI 10. SEJARAH 11. SOSIOLOGI 12.BAHASA INDONESIA 13.BAHASA INGGRIS 14.BAHASA JEPANG 15.BAHASA JERMAN 16.BAHASA JAWA 17. KOMPUTER |
NON EDUCATION :
1. MUSIK → GITAR, DRUM, PIANO, ORGEN, KEYBOARD DLL
2. SENI → SENI RUPA, SENI TARI, DRAMA DLL
3. CATUR
UNTUK INFORMASI DAN PENDAFTARAN
HUBUNGI : 089676659020
TENAGA PENGAJAR DI AMBIL DARI MAHASISWA TERPILIH DAN TERBAIK DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA.
BIAYA :
PENDAFTARAN : 5000
MATA PELAJARAN IPA MENCAKUP MATEMATIKA, BIOLOGI, KIMIA, FISIKA : 50.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
MATA PELAJARAN IPS MENCAKUP AKUNTANSI, EKONOMI, GEOGRAFI, SOSIOLOGI, SEJARAH : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
MATA PELAJARAN BAHASA MENCAKUP BAHASA INGGRIS, BAHASA INDONESIA, BAHASA JERMAN, BAHASA JEPANG, BAHASA JAWA : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
SD (SEMUA MATA PELAJARAN) : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
SMP (SEMUA MATA PELAJARAN) : 50.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
SMA (SEMUA MATA PELAJARAN) : 60.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
MUSIK : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
SENI : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
CATUR : 35.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
NB : Biaya sewaktu-waktu bisa naik atau turun setelah di negosiasikan tergantung lokasi rumah siswa. MELAYANI DAERAH SURABAYA – SIDOARJO
ARTIKEL TENTANG FISIKA
(DIPOSKAN OLEH LBB SMART EDUCATION : LES PRIVAT KOTA SURABAYA DAN SIDOARJO
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika. Sekilas tentang riset Fisika
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses. Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.
Teori | Subtopik utama | Konsep |
| | Dimensi, Ruang, Waktu, Gerak, Panjang, Kecepatan, Massa, Momentum, Gaya, Energi, Momentum sudut, Torsi, Hukum kekekalan, Oscilator harmonis, Gelombang, Usaha, Daya |
| | |
| | |
| | |
| | |
Bidang utama dalam fisika
Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom.
Bidang | Sub-bidang | Teori utama | Konsep |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | Fase (gas, cair, padat, Kondensat Bose-Einstein, superkonduktor, superfluid), Konduksi listrik, Magnetism, Pengorganisasian sendiri, Putar, Pengereman simetri spontan |
Bidang yang berhubungan
Ada banyak area riset yang mencampur fisika dengan bidang lainnya. Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan prinsip fisika dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat kimia dari atom dan molekul. Beberapa didata di bawah: Teori palsu
Sejarah
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik. Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert.
Arah masa depan
Riset fisika mengalami kemajuan konstan dalam banyak bidang, dan masih akan tetap begitu jauh di masa depan.
Dalam fisika partikel, potongan pertama dari bukti eksperimen untuk fisika di luar Model Standar telah mulai menghasilkan. Yang paling terkenal adalah penunjukan bahwa neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen ini nampaknya telah menyelesaikan masalah solar neutrino yang telah berdiri-lama dalam fisika matahari. Fisika neutrino besar merupakan area riset eksperimen dan teori yang aktif. Dalam beberapa tahun ke depan, pemercepat partikel akan mulai meneliti skala energi dalam jangkauan TeV, yang di mana para eksperimentalis berharap untuk menemukan bukti untuk Higgs boson dan partikel supersimetri. Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum, dan fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut sistem kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja. Masalah rumit yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari dinamika dan mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node" dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan.
“ | Saya sudah tua sekarang, dan ketika saya meninggal dan pergi ke surga ada dua hal yang saya harap dapat diterangkan. Satu adalah elektrodinamika kuantum, dan satu lagi adalah gerakan turbulens dari fluida. Dan saya lebih optimis terhadap yang pertama. | ” |
Topik-topik
Dalam mempelajari fisika, dapat dilakukan berbagai pendekatan, Yang lazim dilakukan adalah dengan memulai mengenalkannya dengan topik-topik yang memiliki tingkat kesulitan rendah dan juga berfungsi sebagai perangkat-perangkat matematika dan fisika yang akan digunakan kelak, baru berlanjut pada aplikasi-aplikasinya, serta diakhiri dengan topik-topik khusus dan rumit. Sebagai contoh topik-topik ini dapat digunakan sebagai panduan awal dalam mempelajari fisika [2]:
Fisika newtonian
Benda akan bergerak dengan kecepatan tetap dalam suatu garis lurus apabila tidak ada gaya yang mempengaruhinya. Pernyataan ini terdengar salah secara intuisi, hanya karena peran gaya gesek yang umumnya dilupakan. Obyek-obyek yang terbuat dari materi dapat saling menyebabkan gaya-gaya yang mempengaruhi satu sama lain, menyebabkan perubahan keadaan geraknya. Semakin masif suatu obyek, semakin lamban ia bereaksi terhadap gaya yang dikenakan padanya. Termasuk di dalam bagian ini adalah topik-topik: - Pendahuluan: metoda ilmiah, batasan fisika, bagaimana cara belajar fisika, evaluasi sendiri, dasar sistem metrik, satuan gaya, awalan satuan yang jarang digunakan, notasi ilmiah, konversi, dan angka berarti.
- Penyekalaan dan perkiraan orde besaran: pengenalan, penyekalaan luas dan volum, penyekalaan dalam biologi, dan perkiraan orde besaran.
- Kecepatan dan gerak relatif: jenis-jenis gerak, mendeskripsikan jarak dan waktu, grafik gerak: kecepatan, prinsip inersia, penjumlahan kecepatan-kecepatan, grafik kecepatan terhadap waktu, dan penerapan kalkulus.
- Percepatan dan jatuh bebas: gerak jatuh obyek-obyek, percepatan, percepatan positif dan negatif, mengubah percepatan, daerah di bawah kurva kecepatan terhadap waktu, hasil aljabar percepatan tetap, efek biologi tanpa berat, dan aplikasi kalkulus.
- Gaya dan gerak: gaya, hukum pertama Newton, hukum kedua Newton, bukan gaya, dan kerangka acuan inersial dan noninersial.
- Analisa gaya-gaya: hukum ketiga Newton, klasifikasi dan kelakuan gaya-gaya, analisa gaya, transmisi gaya oleh obyek-obyek bermassa ringan, obyek-obyek dalam regangan, dan mesin sederhana: katrol.
- Hukum Newton dalam tiga dimensi: gaya tidak memiliki efek pada arah tegak lurus, koordinat dan komponen, dan hukum Newton dalam tiga dimensi.
- Vektor: notasi vektor, perhitungan dengan besar dan arah, teknik penjumlahan vektor, notasi vektor satuan, dan invariansi rotasional.
- Vektor dan gerak: vektor kecepatan, vektor percepatan, vektor gaya dan mesin sederhana, dan kalkulus dengan vektor.
- Gerak melingkar; kerangka kerja konseptual gerak melingkar, gerak melingkar seragam, dan gerak melingkar tak-seragam.
- Gravitasi: hukum Kepler, hukum gravitasi Newton, ketiadaan massa semu, penjumlahan vektor gaya-gaya gravitasi, mengukur berat bumi dan bukti gravitasi repulsif (tarik dan tolak).
Hukum-hukum kekekalan
Gambaran Newton mengenai gaya dan materi dari alam semesta ini berlaku dengan baik, tetapi tidak bagi cahaya, yang tersusun murni atas energi tanpa sediki pun bagian massa. Cara pandang dunia yang lain, yang lebih umum berlaku, dapat digunakan baik untuk cahaya maupun materi, disediakan oleh hukum-hukum kekekalan, sebagai contoh hukum kekekalan energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dilenyapkan atau diciptakan akan tetapi hanya dapat diubah wujudnya dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Listrik dan magnet
Materi tersusun atas partikel-partikel seperti elektron dan proton, yang saling berikatan melalui gaya listrik. Cahaya adalah gelombang yang tersusun atas pola-pola gaya listrik dan magnet.
Optik
Alat-alat seperti kacamata dan lampu sorot pencari (searchlight) menggunakan materi (lensa dan cermin) untuk memanipulasi cahaya.
Revolusi moderen fisika
Sampai abad keduapuluh, ahli-ahli fisika berpendapat bahwa materi tersusun atas partikel dan cahaya adalah murni sebuah fenomena gelombang. Kita sekarang tahu bahwa keduanya, cahaya dan materi, tersusun atas unsur pembangun (building blocks) yang memiliki sifat-sifat baik partikel maupun gelombang. Dalam proses untuk memahami kontradiksi semu ini, kita menemukan bahwa alam semesta ternyata lebih aneh dibandingkan dengan apa yang pernah dibayangkan oleh Newton, dan kita belajar pula dasar dari berbagai devais seperti laser dan chip komputer.
Eksperimen dan teori serta simulasi
Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaa teori. Keduanya tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang baru teori bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain arah eksperimen dipandu dengan adanya teori. Akan tetapi tak dapat disangkal bahwa suatu teori yang terlihat amat mapan seperti teori kuantum, seakan-akan lepas dari eksperimen. Sebenarnya tidak, hanya perlu diperjelas apa yang dimaksud dengan eksperimen dalam daerah teori yang amat teoritis ini.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama teknologi komputer, baik eksperimen maupun teori mendapat teman baru dalam upaya memahami cara kerja alam semesta ini, yaitu simulasi. Simulasi dapat menjembatani ruang yang terpisah antara teori dengan eksperimen, istilahnya ia dapat menjadi suatu eksperimen virtual, suatu eksperimen yang belum tentu ada, yang hanya tercipta dari telaah teori. Salah satu kelebihan simulasi adalah relatif mudah diterapkan untuk eksperimen yang rumit, di mana teorinya telah mapan. Akan tetapi kebehasilan suatu simulasi belum menjamin terwujudnya hal yang sama apabila dicoba dalam eksperimen. Hal ini mengingat idealisasi yang umum dilakukan dalam simulasi.